MOTIVASI LUAR BIASA DAHSYAT

AMELIA YANI

AMELIA YANI

Amelia Yani

Ketua Umum PPRN (4)


Amelia Yani, puteri pahlawan revolusi Achmad Yani (anak ke 3 dari 8 bersaudara), kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 22 Desember 1949, ini memimpin (Ketua Umum) DPP Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) sejak November 2007. Ia menargetkan perolehan suara PPRN (parpol peserta Pemilu 2009 nomor urut 4) sebanyak 10-15%.

 

Amelia sendiri menjadi Caleg PPRN dari Jawa Tengah. Jika target itu tercapai, PPRN akan mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Mengenai siapa Capres dan Cawapres, akan dibicarakan setelah mengetahui hasil pemilu legislatif. Pencalonan sangat terkait dengan perolehan suara partai politik.


Amelia sangat optimis PPRN akan meraih suara yang signifikan dalam pemilu 2009. Sebab PPRN memiliki jaringan yang cukup di sejumlah wilayah, seperti Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, dan Kalimantan.


PPRN sendiri menampilkan 342 caleg, di antaranya 103 perempuan. Caleg yang dijagokan pun mulai usia 23 tahun, dengan jenjang pendidikan sarjana, magister, doktor dan guru besar.

 

Sesuai Visi PPRN: "Rakyat bebas dari belenggu penderitaan dan ketidakadilan," partai ini merumuskan dua misi, yakni: (a) Meningkatkan pendidikan Nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; dan (b) Meningkatkan taraf hidup rakyat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

 

Jadi menurut Amelia, kepada TokohIndonesia.Com keberadaan dan perjuangan PPRN tidak lepas dari upaya untuk memecahkan berbagai masalah bangsa dari krisis multidimensional. Masalah yang dinilainya krusial menyangkut kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, keterpurukan untuk membebaskan rakyat dari belenggu ketidakadilan.

 

Semua kader PPRN ingin mendengar suara rakyat, memahami kesulitan rakyat, dan akan berbuat yang terbaik untuk rakyat. Amelia berharap, visi dan misi PPRN itu memperoleh dukungan dari masyarakat luas.

 

Amelia anak ke 3 dari 8 bersaudara, putri dari Achmad Yani, Letnan Jendral TNI (Gugur, 1 Okt 1965) dan ibu Yayu Ruliah Sutodiwiryo (Wafat, 12 Mei 1991). Biodata Amelia Yani di Pusat Data Tokoh Indonesia, mencatat Amelia menamatkan pendidikan SMA Santa Ursula, Jakarta, 1961 dan Sarjana (S1) dari Universitas Indonesia - Fakultas Sastra Jurusan Antropologi, 1968. Kemudian melanjut ke University of Hull East Yorkshire - Sociology and South East Asian Studies dan Pitman College, London, Inggris, untuk Bussiness Administration 1971. Lalu meraih doktor dari University of the Americas, Northbridge, California, 2000 dengan Dissertasi: Rapid Economic Growth in The Rural Areas, Indonesian Experience in The Island of Java.

Amelia memulai karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Luar Negeri, 1972. Kemudian ditugaskan Pemerintah RI di United Nations New York, AS, 1972 - 1975. Setelah itu bertugas di United Nations Development Programme (UNDP), 1975 - 1988.

 

Selama bertugas di UNDP, Amelia antara lain mengikuti Regional Meeting for Women in Development di India, 1979; Seminar untuk LSM dan Pemerintah di Bangladesh, 1987; dan UNDP Program Seminar di Cairo, Oktober 1988.

 

Kemudian, Amelia menggumuli dunia bisnis. Menjadi

Direktur PT Sarana Yogya Ventura, 1994 - 1998; Direktur PT. Citra Yani Persada (Agen Aspal Pertamina), sampai sekarang. Ia juga memimpin (Ketua) Koperasi Tirta Yani Utama, sampai sekarang.

 

Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha, ia juga pernah bertugas sebagai Tim Ahli BAPPENAS untuk Pendampingan dan Pelatihan dalam Pengembangan Kawasan Cepat Tumbuh (Kawasan Timur Indonesia), 2003 - 2004.


Sebagai pengusaha, Amelia juga aktif sebagai Ketua KADINDA Sleman untuk Masa Bhakti 1993 - 1998; Wakil Ketua Komite Asia Pacifik KADINDA TK I Daerah Istimewa Yogyakarta; Koordinator KADINDA / PEMDA Misi dialog Dagang ke Sydney dan Adelaide Februari 1994 dan Ketua Umum Asosiasi Agen Aspal Pertamina, November 2000 - November 2003. Selain itu, juga menjabat Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Kartika Eka Paksi dan AMIK Kartika Yani Yogyakarta, 1996 - 2000.

 

Kemudian pada November 2007, ia terpilih menjadi Ketua Umum, Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)  - sampai sekarang. Ia berhasil mengorganisir dan membangun jaringan dan kekuatan partai ini sehingga lolos sebagai peserta Pemilu 2009 dengan nomor urut 4.

Amelia, di tengah kesibukkannya juga amat produktif menulis buku, artikel di media massa dan juga makalah di berbagai seminar. Buku-buku hasil karyanya antara lain: "PROFIL SEORANG PRAJURIT TNI", Oktober 1988 yang juga diterbitkan dalam Bahasa Inggris "PROFILE OF A SOLDIER" yang diterbitkan oleh Heinemann Publisher-Singapore. Telah di Komikkan dalam ANANDA - Desember 1993 s.d Maret 1994. Diterbitkan lagi oleh Galang Press, Jogja dengan judul "Achmad Yani Tubal Revolusi" 2007 dan Sudah cetak ulang lagi ke dua kalinya;

 

"PERTUMBUHAN PESAT EKONOMI PEDESAAN" Juli 2001 yang merupakan Dissertasi untuk Doctoral Degree dari University of the Americas. "SEPENGGAL CERITA DARI DUSUN BAWUK", Juli 2001 yang merupakan perjalanan hidupnya. Serta, "KUNANG-KUNANG KEBENARAN DI LANGIT MALAM", yang ditulis secara gabungan bersama keluarga-keluarga Pahlawan Revolusi.

Artikelnya yang pernah dimuat di surat kabar antara lain Catatan Perjalanan: Muhibah Asmat ke Negara-negara Eropa (Suara Pembaharuan, 17 Juli 1989).

 

Amelia sudah dianugerahi berbagai penghargaan: (a) Salah satu dari "Five Hundred Leaders of Influence" American Biographical Institute USA, 1997; (b) " The Platinum Record for Exceptional Performance 1997" by ABI, USA; (c) Member "International Who's Who of Profesionals 1997", USA; (d) "International Best Executive Award 1996/1997" Jakarta, 23 Agustus 1996 oleh Asean Programme Consultant Indonesian Consortium; (e) "28 The Best Business Executives in Developing Indonesia 1996" - Jakarta, 3 Juni 1996; (f) "Citra Kartini 1996" - Jakarta, April 1996; dan (g) Salah Satu dari "50 penerima EPMI Award (Eksekutif Profesional Muda Indonesia)" Jakarta, 10 November 1995.
 

Dukungan
Di bawah kepemimpin Amelia Ahmad Yani, PPRN mendapat dukungan yang cukup luas. Bahkan ia sendiri mendapat dukungan untuk bersedia menjadi calon presiden. Antara lain dukungan datang dari para kiai dan santri di Kalimantan Tengah.

Dukungan itu disampaikan saat Amelia mengunjungi Kalimantan Tengah Selasa (18/11).  Antara lain mengunjungi Pesantren Hidayatul Insani dan Panti Asuhan AlMim. Di pesantren ini, Amelia dan rombongan disambut sekitar 300 santri yang dengan setia menunggu sejak pagi hari.

Pesantren yang didirikan K.H Ibrahim pada 1989 itu bergerak di jalur pendidikan formal dari MI (SD), MTs (SMP) dan MA (SMU). Sedangkan non formalnya yaitu tahfizul Quran dan TPA.

Dalam kunjungan itu,  Amelia menceritakan kisah nyata perjalanan hidup ayahnya. "Bapak merupakan orang yang teguh memegang prinsif. Dia juga seorang patriotisme sejati dan jiwanya merah putih," kata Amelia. Tidak sedikit anak-anak dan pengasuh Ponpes tersebut yang menitikan air mata ketika Amelia menceritkan peristiwa pengkhianatan PKI dan detik-detik ayahnya dibunuh.

 

Selain itu, Amelia juga mengemukakan soal kepemimpinan nasional yang selama ini selalu diakhiri dengan tragedi yang buruk. "Sekarang ini pergantian rezim pasti yang dilihat sisi buruknya. Dari Presiden Soekarno, Soeharto dan seterusnya semua diakhiri dengan hal jelek, padahal mereka berjasa dalam kondisi yang berbeda," katanya.

Dari pesantren Amelia langsung menuju Panti Asuhan Al Mim yang sudah berdiri sejak tahun 1971. Di PA ini, Amelia disambut anak-anak yatim. "Saya terharu dengan semua ini. Doa tulus mereka menjadi bekal buat kita semua untuk terus berjuang," katanya. Amelia juga melakukan konsolidasi dengan kader-kader PPRN di Kalteng.

 

***

PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL (PPRN) Nomor urut  4, berdiri 20 Januari 2006. Ketua Umum Amelia A. Yani dan Sekretaris Jenderal HVTA Simandjuntak. Alamat Dewan Pimpinan Pusat di Jl. Pahlawan Revolusi No. 147 Pondok Bambu, Jakarta Timur, Telepon/Fax: (021) 86600230/ 86600284.  Situs Resmi: https://www.pprn.or.id
 

Sejarah Berdirinya PPRN
Setelah dicermati melalui pengamatan, pengkajian secara mendalam, kemudian direnungkan dan ditemukan kesimpulan bahwa, ternyata semangat patriotisme menghancurkan belenggu-belenggu penderitaan dan ketidakadilan di negeri ini sudah tumbuh dengan akar yang kokoh dalam sanubari masing-masing putra-putri nusantara ini, jauh sebelum partai PPRN ini di deklarasikan.


Kebesaran serta ridho Tuhan semesta alam telah mempertemukan dan mempersatukan beberapa orang putera puteri ibu pertiwi telah mewakili patriot-patriot bangsa lainnya di bumi Nusantara, dengan kesadaran, keberanian dan tekad bulat mempelopori wadah perjuangan (organisasi politik) yang dinamakan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN).

Didasari oleh kesadaran penuh untuk membebaskan rakyat, kita harus bersatu dari Sabang sampai Merauke menumpas dan menghancurkan belenggu penderitaan rakyat dari bumi Nusantara yang dikenal sebagai bumi gemah ripah loh jinawi.

Maka sejak pada tanggal 16 Februari tahun 2006 di Jakarta dengan gagah berani telah diproklamasikan secara resmi titik awal perjuangan Partai Peduli Rakyat Nasional menumpas penderitaan dan ketidakadilan di Nusantara. Peduli Rakyat!

 

Pernyataan Dasar Pendirian PPRN
Sejak bangsa Indonesia terbebas dari belenggu penjajahan melalui Proses Perjuangan Panjang dalam merebut kemerdekaan yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 , kita masih merasakan adanya ketidakadilan dalam sendi sendi kehidupan rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Potensi sosial dan budaya serta kekayaan sumber daya alam yang melimpah yang tidak terkelola secara adil untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan bangsa indonesia, menggugah kepedulian anak bangsa yang memiliki komitmen dan rasa cinta tanah air untuk terpanggil membebebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penderitaan dan ketidakadilan dalam wadah Partai Peduli Rakyat Nasional.

Partai Peduli Rakyat Nasional didirikan sebagai wadah politik yang digunakan untuk menampung dan memperjuangkan berbagai aspirasi yang berkembang dimasyarakat dalam rangka membawa bangsa Indonesia keluar dari Belenggu penderitaan dan ketidakadilan.

Untuk merumuskan strategi dan perencanaan yang tepat, maka disusun buku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai pedoman dan arah sekaligus sebagai roh perjuangan partai.

 

Visi dan Misi

Visi: Rakyat bebas dari belenggu penderitaan dan ketidakadilan.

Misi: (a) Meningkatkan pendidikan Nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; (b) Meningkatkan taraf hidup rakyat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

 

Arti Lambang dan Warna
Warna Merah, melambangkan gagah berani dan kesatria. Warna Putih, melambangkan Kesucian, Jujur dan Bersih.
Warna Hitam, melambangkan Keagungan dan Keteguhan. Bumi Bulat, melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mata Angin, melambangkan Partai Peduli Rakyat Nasional memberikan keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
 sumber: https://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/amelia-yani/index.shtml

Search site